Aneh ya bagaimana kita bisa saling mengenal? Sadar ga kalo media perkenalan kita tuh sangat amat beragam. Mulai dari berkenalan dari lingkungan rumah, kampus, teman-teman sekitar, dan yang baru-baru saya temui adalah berteman melalui situs jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter..
Yang terakhir ini cukup unik dan menarik buat saya. Bagaimana tidak, dimulai dari saling add dan approve, saling follow, saling mengkomentari status, dan akhirnya saling bertemu. Bagian "saling bertemu" ini yang sebenarnya cukup dilematis bagi saya. Cukup jelas kan kenapa? Bertemu orang-orang yang selama ini hanya kita kenal melalui layar PC atau handphone akhirnya kita temui secara langsung. Ada rasa ragu kalo udah ketemu mungkin akan berbeda dengan apa yang kita alami di dunia maya.
Untungnya, ini tidak berlaku bagi saya. Justru bertemu dengan teman-teman ini membuat saya menemui sesuatu yang berbeda - sesuatu yang saya yakini tidak akan pernah saya sesali..
Hubungan yang lucu terjalin di antara kami. Dari awalnya hanya dekat dengan beberapa dari mereka, sampai akhirnya berjumpa dengan yang lainnya dan mengikat tali pertemanan yang cukup unik kalau boleh saya bilang. Kami berasal dari latar belakang, agama, pendidikan, keluarga, usia, dan prinsip yang berbeda. And yes, in the end, differences unite us. :)
Kalau kata salah satu dari kami, "Kita ini mesra ya?" Hahahahaha. Pada kenyataannya memang begitu. Baru beberapa bulan mengenal mereka, tapi saya sudah merasa seperti menemukan keluarga baru. Komunitas hati yang tidak pernah saya temukan di manapun. Mereka tidak menawarkan apapun kepada saya kecuali persahabatan dan rasa kekeluargaan. Yang buat saya pribadi, sudah sangat lebih dari cukup di tengah-tengah perasaan haus saya akan sebuah keluarga.
Kami berbagi, ya, walaupun hanya di sebuah ruangan dan hanya beberapa jam,, tapi itu menuntaskan beban saya selama bertahun-tahun.
Saya bangga saya membagikan ini dengan mereka. Karena mereka adalah orang-orang yang saya yakini mampu untuk diajak saling berbagi.
Saya bangga memiliki mereka. Karena mereka bahkan mempunyai rasa saling memiliki itu sendiri.
Saya bangga dengan masing-masing individu dari mereka yang mungkin tidak sempurna. Karena mereka tahu ketidaksempurnaan mereka yang akhirnya menyatukan kami.
Saya senang mengenal mereka. Karena mereka lah yang membuat saya mengenal perasaan memiliki sebuah keluarga.
Dan sekarang, saya bangga menyebut mereka dengan sebutan KAMI..
:)
Minggu, 10 Januari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)